Menjadi Sibuk Atau Menjadi Produktif
- Nizar Audisa
- Sep 26, 2020
- 2 min read
Updated: Oct 8, 2020

Jangan jadi sibuk jadi lah produktif, saya pertama mengetahui kata itu dari sebuah pajangan di dinding salah satu kafe. Semenjak itu saya berfikir apa bedanya produktif dan sibuk, bukankah sibuk itu bagian dari produktif, Dari situ saya mulai mencari dari berbagai sumber internet, saya mulai paham, dan benar saja bahwa perkiraan saya bawa menjadi sibuk dan produktif saling berhubungan, tapi ada perbedaan yang mendasari saat melakukan nya.
Menjadi sibuk adalah melakukan segala sesuatu dengan banyak prioritas jadi tiap detik tiap menit nya selalu melakukan satu hal. Sedangkan Menjadi produktif adalah melakukan sesuatu dengan prioritas tertentu yang dianggap penting dan akan menunjang karir di masa depan nya. Sebagai contoh ada orang sibuk yang masuk kelas dengan berbagai jurusan berbeda tanpa tau tujuan nya, alih alih untuk menambah ilmu tapi tiap hari nya dia akan sibuk dengan kelas-kelas yang dia ikuti. Sedangkan orang produktif akan masuk kelas yang menurut dia akan menunjang tujuan nya, seperti hanya masuk satu kelas tapi dia menenkuni nya dengan serius dan dia akan menjadi ahli dalam jurusan tersebut.
Menurut saya tak ada salah nya menjadi sibuk atau menjadi produktif, tidak seperti artikel artikel yang saya baca di internet yang cenderung mengecil kan orang yang sibuk. Banyak keuntungan menjadi sibuk, seperti kata buku Mark Manson berjudul “sebuah seni bersikap bodo amat” bahwa kita di anjurkan bodo amat dengan keputusan yang kita ambil, seperti sibuk mengambil banyak kelas atau pekerjaan kita cenderung mendapat banyak pengalaman dan pengetahuan baru yang tentu saja mempengaruhi kita kedepan. Di balik keuntungan pasti ada kerugian seperti menjadi sibuk, kita cenderung karna kesibukan kita, kita abai dengan hasil oleh suatu pekerjaan yang sedang kita kerjakan, karna kita akan cenderung melakukan sesuatu dengan cepat, karna pekerjaan selanjutnya telah menunggu. Mark Manson dalam bukunya juga menyinggung tentang keuntungan produktifitas, dalam buku nya dia memeberi contoh dengan cerita seorang yang bertahun-tahun bercita cita menjadi penulis sambil bekerja di kantor pos, saat satu waktu saat ada kesempatan dia lalu memutuskan untuk berhenti dari kantor pos, lalu produktif untuk menulis, dan benar saja sekarang dia menjadi salah satu penulis novel terbaik dunia. Menurut saya kekurangan produktif yang memilih sesuatu yang penting saja, akan berakibat kita kurang hal lain di luar prioritas kita .
Maka dari itu menjadi sibuk atau produktif bukan suatu masalah tapi memang untuk anak muda kita harus menentukan untuk menjadi orang seperti apa kita, karna hal ini penting untuk anak muda seperti kita. Maka dari itu saya membuat artikel ini.dan yang harus di ingat kita harus tau tujuan kita apa “seseorang yang tau tujuan dan makna hidup nya, akan kuat dengan segala ujian hidupnya” Friedrich Nietzsche.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Comentarios