top of page

Mendekam peran

  • Wage Rivaldi
  • Oct 9, 2020
  • 2 min read

Updated: Oct 9, 2020


Picture - Cottonbro (Pexels)

"Satu, sepuluh, seratus, seribuan kata dari kalimat, dalam sebuah kenangan".

Hoaammm!!, apaan sih lo so puitis, kahlil gibran lo?, bacot ah bodo amat, ngapain juga lo mampir, kepo juga lo? Asik yah hidup gua?


Emang enak sih berkomentar itu, gampang, menyenangkan kalo ada yang tertindas itu rasanya sedikit mengasikan, membuat orang sedikit frustasi dengan hidupnya, tapi apakah komentar itu memang harus senyeletuk itu?


Pak iwan bilang, jang!! Liat noh tontonan sekarang reality show, ngulik-ngulik cerita drama rumah orang mulu, cerita yang bahagia ga akan rame, ratingnya ga akan naik, kemudian mereka menyalahkan mulut barokah netizen, sementara mulut mereka sendiri?. "berkata buruk itu salah, tapi kalo ada untungnya?, serba salah kayanya"


Satu peristiwa yang dinyatakan oleh gerakan, dan tutur kata berubah kejadian, menjadikan kesan dalam ingatan berubah kenangan, diolah menjadi karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, serta kenangan berubah menjadi cerita.


Kita tumbuh dengan cerita dan kisah orang besar, ya kan!, bahkan si pian pergi ke tempat ibadah berdasarkan kisah dan cerita pendahulunya, diawali dengan mendengarkan cerita yang saling sahut-sahutan dalam kata, menjadi kalimat yang merasuk kedalam jiwa, mengikat kuat batin meskipun tidak saling say hi.


Ceritakan, apa?


Si dani yang ingin menjadi penjaga langit, dengan amalan-amalannya, dan puasanya, juga perbuatan baiknya, agar bisa menembus pintu langit utama. Terus si gugun yang pusing, padahal yang jemu bosnya ngutruk bosan menjadi camat.


Kalo gini sama saja kita sama reality show itu, pak, pak!! "tapi kan kita ga komen jang", bercerita belajar banyak hal tentang melihat pengalaman hidup, atau dari imajinasi yang meliar di diri kita, dengan cara yang bisa dimengerti, ditambah kelihaian membuat kata yang jelas, juga dengan menggunakan kecerdasan logika kita.


Makanya jang!! punya waktu luang itu dipake ngobrol, maen gadget mulu, waktu kita yang sibuknya mencari duit, habis kita. Lebih enak itu dipake buat silaturahmi, ngobrol sambil ditemenin makanan dan minuman. Sok kira-kira buka instagram, facebook, scroll-scroll palingan kepoin mantan kan? Helaaaahh. Sotau yah si bapak!! Tidak mungkin kan kalau kita tiba-tiba merasakan satu hal, tanpa didasari oleh pikirannya tentang sesuatu, ngeliat elu senyum senyum sendiri, sambil liatin story cewe, pasti akan berpengaruh pada perasaan yeee, sudah jelas mantan.


"Disetiap kesendirian yang menentramkan, ada kenangan manis yang memabukkan".

Tentang waktu itu, yang waktu kamu lagi berantem sama ibumu, kamu beli whisky kemudian memintaku buat nemenin, terus kita bercerita sepanjang malam, sampai kayanya kita benar-benar menjadi manusia sejatinya.

"selamat untuk kamu yang masuk dikehidupan selanjutnya, satu demi satu, membuat cerita baru yang tidak akan terbelenggu oleh kenangan manis".

Obrolan pak iwan mantan preman dan si rex mahasiswa yang labil, juga si dena dan siapa lagi yang ikut nimrung di cukupkan sekian, lantaran pak iwan sudah dengan senjata pancingan, dan topi jeraminya.


Terimakasih pak, semoga panjang umur bahagia anak dan istrinya, yang sehat karena protein tinggi dari ikan sapu-sapu, sementara si rex mungkin merenung.

Comments


Subscribe Form

Thanks for submitting!

500 Terry Francois Street San Francisco, CA 94158

  • Instagram

©2020 by sawt. Proudly created with Wix.com

bottom of page