top of page

Mabuk adalah rekreasi

  • Nizar Audisa
  • Oct 3, 2020
  • 3 min read

Updated: Oct 8, 2020


Picture - Zachary Debottis (Pexels)

Mabuk Menjadi sebuah rekreasi murah, gampang dan, cepat.


Mabuk mungkin pada sebagian orang adalah sesuatu yang negatif, tapi tanpa kita sadari mabuk menjadi sebuah ajang rekreasi yang murah, gampang, dan cepat. Kita disini tak akan membicarakan halal dan haram atau dalam sisi agama. Tapi di zaman serba modern serba gampang, mabuk menjadi sesuatu kebutuhan sebagian orang untuk mengisi kekosongan hiburannya. Setelah suntuk seminggu bekerja atau lari dan melupakan sejenak masalah kehidupan sebagian orang akan memilih mabuk untuk mengisi itu. Terlepas apa yang di konsumsi untuk mewujudkan mabuk itu.

Kenapa sebagian orang memilih mabuk, karna tidak setiap orang saat memiliki masalah, atau lelah bekerja meredakannya dengan liburan ke sebuah pulau atau cuma santai-santai di alam terbuka. Rekreasi dengan berlibur ke suatu tempat tentu membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit, dan hal ini tak dapat terpenuhi oleh sebagian orang, maka dari itu mabuk adalah salah satu solusi, karna tak perlu waktu banyak, dan tak perlu biaya besar.

Rekreasi akan menciptakan kebahagiaan, dan bukan rahasia umum lagi bahwa kebahagian timbul karna adanya sel saraf yang di sebut Serotonin. Dan dalam buku-bukunya Yuval Noah Harari, dia menceritakan sifat dasar manusia adalah mencari kebahagiaan, dulu orang-orang mencari kebahagiaan dengan hal kecil seperti makan minum, seks dll. dengan kemajuan teknologi saat ini pencarian kebahagiaan telah bisa di injeksi dengan minuman dan narkoba, yang bisa secara cepat merangsang sel serotonin di dalam otak kita. Beliau pun mengatakan semakin majunya zaman, kita tidak perlu lagi mencari cari hal yang membuat kita bahagia, karna telah bisa diinjeksi oleh zat-zat tertentu.


Mungkin dari sebagian kita pasti menyangkal bahwa mabuk adalah bentuk rekreasi, ada sebagian yang mempunyai alasan tersendiri kenapa dia mabuk, entah karena permasalahan hidup, bentuk protes, maupun broken home. Tapi saya bisa katakan yang kalian cari adalah kebahagiaan itu sendiri, permasalahan akan tetap ada walaupun kita mabuk, tapi mencari sesuatu pembenaran, karna kita takut untuk mengatakan saya suka mabuk karna itu membuat saya bahagia dan saya menyukai rekreasi itu.

Saya pribadi menyukai keadaan fly saat mabuk, dan mungkin tidak bijak menyalah suatu hal atau orang lain atas apa yang kita perbuat. Jadi pendapat saya, saya mabuk karna ini bentuk rekreasi saya, dan saya suka. Saya hanya butuh rekreasi sejenak dari kerumitan kehidupan. itu sesuatu yang membuatku tetap waras selama ini. Saya bisa melupakan sejenak, melepaskan beban, dan saya pun tau setelah itu kehidupan akan terus berjalan dan saya harus.

Bijaklah dalam mabuk karena kita harus bisa mengontrol apa yang akan kita konsumsi, berapa takaran nya, dan efek samping dalam penggunaannya, jangan sampai kita alih-alih ingin happy tapi timbul bad trio, yang akan merugikan kita atau sekitar kita, yang mungkin di sebut bad trip. Ya bad trip yang saya pahami adalah saat seseorang tak mengontol tubuhnya, banyak sekali yang mendapat kerugian dengan bad trip, sebagai contoh membunuh, memperkosa, mencuri bahkan kecanduan adalah hal efek samping dari itu.

Banyak hal yang dapat kita peroleh dalam bijak saat mabuk. Itu adalah yang harus di control oleh kita supaya kita tidak menyesal saat sadar. Maka dari itu semua nya bijaklah dalam mabuk atau keputusan anda. Jangan sampai menyesal di kemudian hari. Saya dialam artikel ini bukan untuk mengajak anda mabuk, tapi saya disini adalah menjelaskan pergeseran budaya yang dulu mabuk adalah tabu dan pada saat ini menjadi kebutuhan rekreasi. Dan ingat segala sesuatu memiki resiko, dan tanggung jawab pada keputusan yang kita hadapi.

Kommentarer


Subscribe Form

Thanks for submitting!

500 Terry Francois Street San Francisco, CA 94158

  • Instagram

©2020 by sawt. Proudly created with Wix.com

bottom of page